oleh

Buku Pelajaran Mengandung Unsur SARA, Ketua PGRI Banyuresmi Langsung Begini…

GARUT, KAPERNEWS.COM – Viral didunia maya, tentang buku IPS kelas 6 SD yang menuliskan Jerussalem sebagai ibukota Israel membuat Ma’mun Gunawan, Ketua PGRI Banyuresi Garut yang juga Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Cigedug Garut langsung mengambil langkah-langkah. Hari selasa (12/12) mestinya Ma’mun menghadiri Konferensi Kerja PGRI Kabupaten Garut, langsung mewakilkan kepada Wakil Ketua.

“Saya langsung koordinasi dan meminta izin kepada Kabid SD untuk melakukan langkah antisipasi dilapangan. Kami instruksikan seluruh jajaran PGRI Banyuresmi dan Kepala SD Kecamatan Cigedug untuk mengumpulkan sampel semua jenis buku IPS kelas 6 SD baik yang BSE maupun non BSE. Sorenya kami berkumpul dengan beberapa kepala UPT dikantor UPT Pendidikan Kecamatan Banyuresmi, seperti UPT Pendidikan Kecamatan Bayongbong, Tarogong Kaler, Cibiuk, Pangatikan, Pasirwangi dan lainnya”, jelas Ma’mun.

Baca Juga : https://kapernews.com/2017/12/13/wanita-tanpa-identitas-meninggal-di-kamar-hotel/

poto : penelusuran ketua PGRI tentang buku yang viral di medsos

Hasil temuan dari beberapa kepala UPT Pendidikan yang sore itu berkumpul, ada enam buku sumber KTSP mata pelajaran IPS kelas 6 dari berbagai penerbit, 3 buku BSE dan 3 buku lagi Non BSE. Dari buku BSE Alhamdulillah aman. Dari buku non BSE terdapat satu buku terbitan CV. Bina Pustaka halaman 47 yang memang menuliskan Jerussalem sebagai ibukota Israel. Namun, buku tersebut merupakan buku lama, saat ini sekolah-sekolah sudah menggunakan buku KTSP BSE karangan Indrastuti yang materinya sesuai. Sore itu juga kami para UPT Pendidikan bersepakat untuk mengamankan buku Bina Pustaka, sambil menunggu instruksi lebih lanjut dari Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.

Kamipun juga mencoba mengakses buku BSE terbitan pusat perbukuan Kemdiknas, terdapat tujuh buku BSE terbitan tahun 2008 dan 2009. Dari ketujuh buku tersebut, 2 buku tidak membahas Negara asia barat, empat buku menuliskan Jerussalem sebagai ibukota palestina dan Tel Aviv sebagai Ibukota Israel. Hanya satu buku yang menuliskan Jerussalem sebagai ibukota Israel, yaitu BSE karangan Sadiman. Untuk Kabupaten Garut yang sementara kami ketahui banyak beredar BSE karangan Indrastuti yang didalamnya membahas sepintas tentang konflik Palestina dan Israel.

Sementara ini, kami belum menemukan adanya buku IPS kelas 6 SD terbitan Yudhistira dan Intan yang telah viral dimedia sosial.

Baca Juga : https://kapernews.com/2017/12/12/beredar-buku-sd-mengandung-provokasi-sara-ini-kata-politisi-gerindra/

Sebagai solusi, kami bersepakat untuk menginstruksikan kepada sekolah-sekolah dasar, agar guru kelas 5 dan 6 menyampaikan materi sejarah asia barat, terutama konflik Palestina-Israel sebagai bentuk penjajahan atau Invansi Israel kepada Palestina dan sikap pemerintah Indonesia yang menentang pengakuan Jerussalem sebagai ibukota Israel, materi ini akan disampaikan pada saat pembagian buku raport tanggal 16 desember nanti.

Kami berharap, adanya temuan beberapa buku yang tidak sesuai dengan pandangan politik bangsa dan pemerintah Indonesia terhadap perjuangan rakyat palestina melawan zionisme Israel, tidak dikembangkan menjadi suatu keruwetan yang menyudutkan dunia pendidikan.

Semua langkah antisipasi dan tindakan-tindakan yang telah/akan dilakukan terkait buku tersebut, sudah kami laporkan seluruhnya kepada Dinas Pendidikan melalui kabid SD. (Apdar)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed