oleh

Menjelajahi Budaya Indonesia melalui Culture Day dan Festival Budaya oleh Tim PKM-PM SaPapua pada Anak Papua

BOGOR, KAPERNEWS.COM – Pengenalan budaya terhadap generasi muda sangatlah penting dilakukan guna memberikan pengenalan terhadap nilai seni kebudayaan pada setiap daerah yang ada di Indonesia. Dalam kesempatan ini tim PKM-PM SaPapua Institut Pertanian Bogor menerapkan media pembelajaran pop-up book sebagai media pembelajaran untuk mengenalkan berbagai kebudayaan yang ada di Indonesia kepada siswa Sekolah Anak Indonesia (SAI) pada pada Jumat (24/5/2024).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kecintaan akan tanah air, karena seiring berkembangnya zaman banyak sekali pengaruh kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia. Sebagai generasi muda, sudah tentunya kita menjadi garda terdepan dalam menyaring kebudayaan yang masuk agar tidak terbawa oleh arus globalisasi.

Para peserta merupakan 20 murid kelas 12 SMA di SAI yang berasal dari Kabupaten Intan Jaya, Papua. Mereka sangat menyambut antusias kegiatan ini sebab ini pertama kalinya mereka mempelajari kebudayaan daerah lain melalui media pop-up book.

Pop-up book merupakan sebuah media pembelajaran tiga dimensi yang dapat menstimulasi imajinasi anak serta menambah pengetahuan sehingga dapat mempermudah anak dalam mengetahui penggambaran bentuk suatu benda, memperkaya kosakata serta meningkatkan pemahaman. Tim SaPapua memodifikasi pop-up book dengan menambahkan permainan ular tangga di dalamnya sehingga anak SAI dapat belajar sekaligus bermain.

“Kegiatan hari ini sangat menyenangkan karena saya dapat mengenal budaya-budaya yang ada di Indonesia secara menyenangkan karena tidak seperti sedang belajar tetapi seperti bermain tapi menambah pengetahuan,” ujar Milance, salah seorang siswa SMA di SAI.

Setelah itu, para siswa SAI ditantang untuk melaksanakan games Ranking 1 untuk menguji pemahaman serta pengetahuan yang sudah didapatkan, para siswa menyambut kegiatan ini dengan sangat antusias karena hal ini merupakan pertama kalinya mereka bermain Ranking 1. Pertanyaan demi pertanyaan dilewati dengan sangat sengit oleh tiap siswa.

Perina sebagai sang pemenang games Ranking 1 mengatakan “Terima kasih kepada kakak-kakak SaPapua karena sudah mengenalkan kepada kami budaya yang ada di Indonesia, karena sebelum ini kami tidak pernah mempelajari kebudayaan dari daerah lain lalu games ranking 1 ini sangat seru karena kami harus fokus untuk menjawab pertanyaan”.

Vikri Ramadan selaku ketua PKM-PM SaPapua merasa senang dengan feed back dari anak-anak SAI karena learning outcome dari kegiatan Culture Day ini dapat tercapai dengan baik.

“Saya sangat bersyukur anak-anak sangat menyambut kegiatan ini dengan sangat antusias serta tidak menyangka mereka sangat memperhatikan materi yang disampaikan sehingga dapat menjawab soal-soal rangking 1 dengan sangat baik, semoga setelah ini mereka bisa melanjutkan mempelajari budaya-budaya yang ada di Indonesia dengan cara mereka sendiri,” katanya.

Kegiatan Culture Day dilanjutkan dengan Festival SaPapua, yaitu kegiatan penampilan anak SAI terkait dengan kebudayaan daerah serta penampilan seni. Festival SaPapua dilaksanakan pada Jumat (31/5/2024) dengan menghadirkan berbagai penampilan, mulai dari medley tari daerah, mop Papua, puisi, menyanyikan lagu daerah Papua, fashion show, hingga pameran hasil karya anak SAI yaitu tas noken yang dimodifikasi dengan bahan benang wol.

Kegiatan Festival SaPapua ini sejalan dengan kurikulum di SAI Mengingat SAI memilih kurikulum PBPM (Pengkajian Budaya Papua dan Modernisasi) sehingga dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat mendukung kurikulum yang ada. Festival SaPapua dibuka dengan sambutan dari dosen pembimbing PKM, Dr. Yusalina, M.Si.. Ia menyampaikan pesan inspiratifnya untuk memotivasi anak-anak SAI agar terus berkarya dan melestarikan budaya Papua.

“Kalian memiliki potensi yang luar biasa dari segi budaya, maka dari itu manfaatkan potensi budaya yang kalian miliki,” tuturnya. 

Para peserta yang merupakan warga SAI dan mahasiswa IPB sangat antusias dan menikmati penampilan dari anak-anak SMA kelas 12 yang mempertunjukkan berbagai macam kebudayaan. 

Salah satu guru SAI menyampaikan “Festival SaPapua menjadi sarana untuk menumbuhkan kepercayaan diri mereka dalam berkarya melalui budaya,” ujar Pak Dion salah satu Kepala Koordinator SAI. Festival ditutup dengan tarian khas Papua yaitu aster, di mana semua orang yang hadir, termasuk dosen pembimbing PKM dan tim PKM, berbaur menari bersama dalam irama yang ceria dan penuh kebahagiaan.

Festival SaPapua diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam tampil di depan umum dan menumbuhkan rasa bangga terhadap kekayaan budaya mereka. Selain itu, mereka juga akan terdorong untuk terus melestarikan budaya Papua dan memperkenalkannya kepada khalayak yang lebih luas, bahkan ketika mereka memasuki dunia perkuliahan.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *