BOGOR, KAPERNEWS.COM – Dalam upaya penguatan karakter anak-anak korban kekerasan di LKS Sakura Al-Jamaan Bogor, Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) IPB dengan nama CHILDREAM telah berhasil menarik perhatian masyarakat melalui implementasi board games sebagai salah satu media pembelajarannya.
Program ini dipimpin oleh Athiq Nazhifah (Kimia 59), dengan anggota tim Hafizh Purnama Putra (Ilmu Ekonomi 59), Safa Anafirizkita (Ilmu Keluarga dan Konsumen 59), Wilda Na Mora Siregar (Kimia 59), dan Abdul Afif Rahmatullah (Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 60), serta dibimbing oleh Dr. Muhammad Findi Alexandi, S.E., M.Si.
Program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim CHILDREAM dilaksanakan di salah satu cabang Yayasan Sakura Indonesia yang terletak di daerah Bojong Gede. Yayasan ini merupakan lembaga kesejahteraan sosial terintegrasi yang fokus dalam upaya memberikan pelayanan bagi korban kekerasan, korban perdagangan manusia, korban NAPZA, dan lanjut usia yang meliputi upaya promotif, kuratif, dan rehabilitasi.
CHILDREAM merupakan program inovatif dan solutif untuk memulihkan kondisi psikososial, emosional, dan motivasi belajar korban kekerasan anak melalui program penguatan karakter. Program ini berjudul “CHILDREAM: Coalesce Structured Approach sebagai Upaya Penguatan Karakter Korban Kekerasan Anak melalui Metode Play Therapy di LKS Sakura Al-Jamaan Bogor.”
Program ini dilaksanakan melalui metode play therapy dengan pendekatan Bloom’s Taxonomy. Play therapy merupakan salah satu metode konseling untuk anak-anak berdasarkan konsep bermain sebagai bentuk komunikasinya sehingga tercipta kondisi perasaan nyaman dan dapat mengenali potensinya untuk mengatasi permasalahan. Metode play therapy memiliki orientasi yang positif terhadap internalisasi dan eksternalisasi masalah perilaku, efikasi diri, konsep diri, kecemasan, dan depresi sehingga dapat meningkatkan kemampuan anak-anak ketiak mereka dihadapkan pada perilaku yang dapat diterima secara sosial. Program penguatan karakter CHILDREAM didasarkan atas sembilan pilar karakter yang dikemukakan oleh Indonesia Heritage Foundation (IHF), sebuah yayasan yang bergerak dalam character building. Program ini mengadaptasi enam nilai karakter tersebut karena relevansinya yang lebih kuat dalam mendukung penguatan karakter pada anak secara khusus.
Program ini menerapkan pendekatan yang terstruktur dan memiliki ketertarikan satu sama lain yang dinamai dengan Coalesce Structured Approach. Pendekatan program dilakukan melalui enam misi utama berdasarkan konsep Bloom’s Taxonomy, yaitu remember, understand, apply, analyze, evaluate, dan create. Tujuan dari kerangka konsep ini dibagi menjadi tiga domain atau ranah kemampuan intelektual (intelectual behaviors), yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Pelaksanaan program diawali dengan sosisalisasi dan pre-test yang bertujuan menyampaikan informasi mengenai jenis kegiatan, tujuan, dan waktu pelaksanaannya yang dihadiri oleh mitra dan sasaran program, serta mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan kemampuan awal terkait pendidikan karakter dan capaian cita sasaran melalui pengisian lembar pre-test.
Kemudian dilanjutkan dengan enam kegiatan utama. Kegiatan “Co-Draw: Coalesce Draw to Learn” berhasil mengasah imajinasi dan mengetahui bagian penting riwayat hidup anak beserta kondisi psikososial sasaran melalui kegiatan menggambar dua kejadian yang membahagiakan dan menyedihkan dalam hidup masing-masing serta penyampaian alasan mengukir gambar tersebut.
Kegiatan “Co-Cheerful: Coalesce Cheerful Guidance” berhasil meningkatkan wawasan karakter berdasarkan pilar pendidikan holistik beserta implementasinya melalui kegiatan mentoring dan nonton bersama.
Kegiatan “Co-Games I: Coalesce Board Games” pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak melalui kegiatan permainan papan kartu ular tangga yang bernama Childream Coalesce Board Games. Permainan ini menggunakan kartu pertanyaan seputar wawasan karakter dan kartu tantangan seputar implementasi karakter untuk meningkatkan karakter anak-anak. Permainan ini dimainkan oleh 6 orang pemain dengan masing-masing pion karakter yang merepresentasikan 6 nilai karakter IHF.
Kegiatan “Co-Games II: Coalesce Case Study Learning” merupakan permainan petualangan seru dengan games pos to pos. Permainan dilakukan secara berkelompok untuk menyelesaikan misi di setiap posnya sehingga berhasil mencapai pos akhir. Misi di setiap posnya berupa kegiatan menyelesaikan tantangan Childream Word Search Games, Childream Crossword Puzzle Games, dan Permainan kotak step by step. Kegiatan ini mampu meningkatkan kemampuan anak dalam berpikir, berani untuk melangkah maju, kerja sama tim melalui permainan pos to pos.
Kemudian kegiatan “Co-Dream: Coalesce Dream Mapping” mampu mengajak anak untuk berpikir kritis secara terstruktur dalam pemetaan impian, berpikir kritis, dan berani mengambil resiko melalui kegiatan pembinaan dan penyusunan peta konsep dan rancangan realisasi mimpi sesuai dengan minat dan bakat sasaran.
Sebagai penutup, kegiatan “Co-Fashion: Coalesce Fashion Show” mampu meningkatkan kreativitas, keberanian, serta motivasi untuk meraih cita-cita melalui kegiatan kreasi kostum dengan tema “What Do You Want to Be” dan penampilan fashion show menggunakan kostum cita-cita. Kegiatan tersebut menjadi wadah hiburan, kebersamaan, serta menciptakan memori kebahagiaan. Kegiatan tersebut diabadikan melalui mading mimpi sebagai salah satu luaran tambahan program.
Program CHILDREAM menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa IPB dalam pengembangan masyarakat melalui kegiatan penguatan karakter anak melalui kegiatan yang inovatif dan interaktif. Program ini diharapkan bisa menjalin kerja sama dengan multipihak untuk memperluas kebermanfaatan dan menciptakan platform pendidikan karakter yang interaktif dan inovatif bagi anak-anak.
Perjalanan pelaksanaan program ini memang penuh tantangan, namun semangat dan kerja sama yang solid dari tim telah membuatnya berhasil mencapai tujuan.
Komentar