oleh

Program Dosen Pulang Kampung IPB di Wonogiri Latih Kader Posyandu dan PKK Mengolah MPASI Berbahan Dasar Ikan Wader

WONOGIRI, KAPERNEWS.COM – Program Dosen Pulang Kampung melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Ngambarsari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (13/07/2024). Kegiatan dibuka oleh Kepala Desa Ngambarsari, Fitri Hanany dan diikuti oleh 81 kader PKK dan Posyandu, dan satu bidan desa. Kegiatan pengabdian masyarakat ini difokuskan pada peningkatan keterampilan Kader Posyandu dan PKK dalam mengelola MPASI terutama kaitannya dengan pencegahan dan penanggulangan stunting.

Program penanggulangan stunting melalui kegiatan Dosen Pulang Kampung IPB tahun 2024 ini diinisiasi oleh Dr. Ninuk Purnaningsih, Dosen Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat sebagai ketua tim.  Beranggotakan dosen dalam bidang teknologi pangan dan gizi yakni Dr.agr. Eny Palupi, STP MSc  dari Ilmu Gizi IPB, dan Chef Umi Astuti turut hadir dalam kegiatan.

“Pelatihan diawali dengan pemberian pre test tentang pengolahan MPASI berbahan dasar Ikan Wader, lalu praktik langsung pengolahan Abon Ikan Wader, dan Nasi Tim Ikan Wader dan kacang Merah,” kata Ninuk.

Makanan pendamping ASI (MPASI) berbahan dasar Ikan Wader (Ambassis octava) merupakan salah satu MP-ASI yang dikembangkan untuk balita usia 6-24 bulan. Selain berbahan pangan lokal, MP-ASI ini mengandung protein hewani serta mineral makro dan mikro yang penting untuk tumbuh kembang anak. MP-ASI berbahan ikan wader telah dikembangkan di laboratorium Departemen Gizi Masyarakat IPB dan memiliki kandungan tinggi Protein (7.9 %), Kalsium (370 mg dalam 100 g), Zat besi (11.29 mg dalam 100 g), dan Seng (0.82 mg dalam 100 g) sebagai upaya mencegah stunting

Pada akhir sesi materi dilakukan diskusi dan tanya jawab antara narasumber dengan peserta. Beberapa peserta berdiskusi dan bertanya sembari menceritakan masalah dalam memberi makanan untuk Balita.

Salah satu peserta yang aktif dalam sesi diskusi adalah Sulastri seorang kader Posyandu. Sulastri menceritakan kendala memberikan makanan MPASI pada balita. Peserta lain yang juga aktif dalam sesi diskusi ini adalah Mari, menanyakan mengapa apakah boleh memberikan penyedap rasa pada makanan MPASI, sebab balita sudah terbiasa dengan rasa-rasa yang gurih dari penyedap rasa.

Menjawab permasalahan-permasalahan yang diungkapkan oleh peserta pelatihan, Tim Dosen Pulang Kampung IPB berupaya untuk menjelaskan agar sedapat mungkin tidak menambahkan penyedap rasa pada MPASI, dan menambahkan sedikit garam dan gula saja, serta bumbu-bumbu rempah seperti salam sereh lengkuas dan daun jeruk untuk mengurangi aroma amis pada ikan wader.

Untuk masalah balita tidak mau mengonsumsi makanan MPASI di Posyandu, kemungkinan balita sudah kenyang, atau karena makanan jenis baru yang harus sabar dikenalkan pada Balita, Ibu sebaiknya sabar dalam mengenalkan makanan MPASI tersebut.

“Setelah diselenggarakannya kegiatan ini diharapkan masyarakat mampu meningkatkan pengetahuannya tentang beragam makanan olahan MPASI dan keterampilan dalam mengolah makanan yang bahan-hannya tersedia melimpah di lokasi desa,” harap Ninuk.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed