oleh

Upaya UMKM Kelurahan Jatipurno Naik Kelas, Mahasiswa KKNT IPB Bikin Pelatihan

WONOGIRI, KAPERNEWS.COM – Kelurahan Jatipurno merupakan salah satu dari dua kelurahan dalam Kecamatan Jatipurno, dengan populasi 38.625 jiwa. Sebagian besar masyarakat Kelurahan Jatipurno berprofesi sebagai petani dan peternak. Namun, banyak juga masyarakat yang menjadi karyawan pabrik, merantau, hingga membuka usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang berskala rumah tangga.

Kegiatan UMKM pada Kelurahan Jatipurno sebagai tempat pelaksanaan KKN-T Inovasi IPB University, terlihat belum berorientasi pada keberlanjutan usaha. Hal ini dikarenakan perancangan usaha dan analisis finansial yang tidak menyiapkan pondasi untuk reinvestasi dan pengembangan usaha, serta minimnya keterampilan digitalisasi pemasaran UMKM melalui media digital yang dapat membuka peluang pasar yang lebih luas. Hal ini didukung dengan adanya pernyataan yang dituturkan oleh Kepala Kelurahan Jatipurno Tahun 2024:

“Sangat disayangkan bahwa anak muda memilih untuk bekerja keluar dan meninggalkan Jatipurno. Saya harapkan panjenengan dari KKN IPB bisa bantu untuk agar masyarakat terutama karang taruna bisa menemukan produk unggulan atau bisa membuat bungkusan bagus untuk jualan,” Lurah Kelurahan Jatipurno, Sularno, Kamis (25/6/2024) lalu.

Mengetahui hal tersebut, kegiatan workshop pelatihan UMKM dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan skala usaha, dengan introduksi dasar analisis finansial (arus kas), produk design dan praktik e-marketing bagi pelaku UMKM yang berminat melalui aplikasi Shopee dan Whatsapp Business dengan tujuan untuk mendukung keberlanjutan dan kemajuan UMKM di Kelurahan Jatipurno.

Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 15-16 Juli 2024 di Aula Kantor Kelurahan Jatipurno. Workshop Pelatihan UMKM membawakan dua materi yang cukup berbeda namun tetap berkesinambungan. Hari pertama pelaksanaan kegiatan diisi dengan materi terkait perancangan usaha dan analisis finansial yang diisi oleh narasumber pakar Agribisnis  Tintin Sarianti SP, MM. yang juga dosen dari IPB University. Tintin memiliki 15 tahun pengalaman penelitian dan konsultasi Agribisnis, dan sudah menerbitkan 9 publikasi.

Tintin menyampaikan bahwa UMKM masyarakat merupakan tulang punggung ekonomi. Beliau juga memberikan motivasi, bahwa alasan untuk menjalankan UMKM tidak hanya terbatas pada memenuhi kebutuhan ekonomi, tetapi juga karena terdapat Ketentuan Normatif yang ditemukan dalam agama, filsafat, tata nilai dan norma.

Menjalankan UMKM juga merupakan bagian dari Paradigma Pembangunan yang Berkeadilan dan Stabil (Tumbuh Bertumpu Pada “Traditional Back Bone Of The Economy”) bahwa usaha setiap orang mempengaruhi kesejahteraan bersama. Usaha masyarakat juga memiliki peran terhadap Perubahan Global Dalam Dunia Usaha, Kesejahteraan Masyarakat-Kestabilan Nasional dan Kesenjangan dan Kemiskinan.

Gambar 1: Kegiatan Workshop UMKM di Kelurahan Jatipurno pada hari pertama. (Dok. Istimewa)

“Peranan Bisnis dalam masyarakat adalah Bisnis membawa kesejahteraan dalam masyarakat,” ucap Tintin.

Dia melanjutkan dengan penjelasan bahwa bisnis melakukan dua hal. Pertama, bisnis meningkatkan standar hidup atau standard of living masyarakat. Kedua ,melakukan bisnis meningkatkan kualitas hidup atau quality of life.

Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi analisis finansial dan perancangan usaha. Tintin menyinggung studi kelayakan bisnis dari segi keuangan, lalu memperdalam aspek perencanaan pembiayaan, seperti klasifikasi biaya investasi, klasifikasi biaya modal kerja dan identifikasi biaya overhead. Pemaparan Tintin diakhiri dengan penyerahan sertifikat dari pihak mahasiswa KKN-T Inovasi IPB 2024.

Rangkaian selanjutnya merupakan praktik langsung bersama mahasiswa KKN-T Inovasi IPB 2024. Peserta diberikan lembar kerja arus kas dengan target output peserta dapat menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP) dari studi kasus hasil rumusan mahasiswa secara akademis bersama dosen. Acara hari pertama kemudian diakhiri dengan dokumentasi bersama.

Berkaitan dengan materi hari pertama yang membahas terkait perancangan usaha dan analisis finansial, pada hari kedua pelaksanaan Workshop Pelatihan UMKM membawakan materi lanjutan mengenai bagaimana strategi pemasaran yang optimal di era Internet of Things (IoT).

Materi dimulai dengan penjelasan terkait pemasaran digital, jenis dari pemasaran digital, teknis pelaksanaan pada salah satu aplikasi pemasaran digital yaitu Shopee dan Whatsapp Business hingga membahas terkait hal-hal yang harus tertera pada sebuah packaging produk, syarat legalitas yang harus tertera pada produk, hingga contoh dari suatu packaging produk yang sesuai dengan legalitas di Indonesia.

Praktik pembuatan akun Shopee untuk UMKM di Kelurahan Jatipurno. (Dok. Istimewa)

Hari kedua kegiatan Workshop Pelatihan UMKM dilaksanakan pada 16 Juli 2024 yang dimulai pukul 13.00 – 16.00. Kegiatan dimulai dengan pemaparan materi oleh mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University. Kemudian, setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan praktik dalam menggunakan salah satu aplikasi pemasaran digital yaitu Shopee sebagai bentuk pengaplikasian dari materi yang telah disampaikan sebelumnya.

Praktik penggunaan Shopee dimulai dengan tahap pendaftaran akun, membuka toko online, hingga membuat katalog pada toko online. Setelah praktik dilaksanakan, acara workshop dilanjutkan dengan mengadakan post test berupa pertanyaan terkait materi yang disampaikan dan evaluasi kegiatan dari segi pengetahuan, sikap, psikomotorik, hingga efek dari pesan yang telah disampaikan.

Hal ini dilakukan dengan tujuan sebagai tolak ukur dari efektivitas kegiatan yang telah dilakukan. Dengan harapan, adanya kegiatan Workshop Pelatihan UMKM dapat meningkatkan kapasitas pelaku UMKM dalam melakukan perancangan usaha, analisis finansial terhadap usaha, serta mengoperasikan dan mengoptimalkan pemasaran melalui e-commerce dan sosial media.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed