oleh

Dospulkam IPB Latih Petani Koi Blitar tentang Literasi Digital dan Digital Marketing untuk Perluas Pemasaran

BLITAR, KAPERNEWS.COM – Tim Dospulkam (Dosen Pulang Kampung) Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM), Fakultas Ekologi Manusia, IPB University, menggelar pelatihan literasi digital dan digital marketing petani koi di Dusun Kuwut, Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, tepatnya di Joglo Koi Park Blitar.

Kegiatan ini merupakan upaya pengembangan masyarakat desa wisata berbasis budi daya ikan koi dengan pemanfaatan digital yang didanai oleh Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim, IPB University.

Pelatihan ini melibatkan dua dosen SKPM, Mahmudi Siwi, SP, M.Si (ketua) dan Dr. Dwi Retno Hapsari, SP, M.Si, serta satu dosen Vokasi, Tri Budiarto, S.KPm, M.Si. Selain itu, pelatihan ini juga melibatkan tiga mahasiswa SKPM.

“Semoga melalui pelatihan ini, jangkauan pemasaran petani koi di Dusun Kuwut, Desa Kemloko, ini bisa semakin meluas dan mendunia, jadi konsumen tidak hanya berasal dari pelanggan lama,” ujar Mahmudi Siwi sewaktu memberi kata sambutan, Kamis (8/8/2024).

Literasi Digital menjadi materi pertama yang disampaikan oleh Dr. Dwi Retno Hapsari, SP, M.Si, dalam pelatihan ini. Dosen SKPM ini menyampaikan bahwa literasi digital merupakan kemampuan petani koi untuk membaca dan mengevaluasi setiap informasi yang diperoleh dari media digital.

“Literasi digital ini penting bagi petani koi karena sekarang sedang marak-maraknya berita hoax. Harapannya tidak ada petani koi di sini yang menjadi korban. Selain itu, dengan adanya pemahaman literasi digital, semoga rumusan inovasi-inovasi baru dapat bermunculan agar eksistensi pemasaran koi di sini selalu stabil dan meningkat,” kata Dwi Retno Hapsari.

Materi selanjutnya yaitu Digital Marketing yang dijelaskan oleh dosen Vokasi IPB. Tri Budiarto, S.KPm, M.Si, mengatakan bahwa pentingnya memanfaatkan berbagai platform digital dalam perluasan pasar dan peningkatan pendapatan petani koi Blitar.

“Dari berbagai platform digital yang telah dijelaskan, Bapak dan Ibu petani koi di sini dapat memulai dari penggunaan WhatsApp Bisnis. Aplikasi ini memiliki fitur katalog untuk menampilkan informasi mengenai ikan koi yang dipasarkan. Selain WhatsApp Bisnis, perluasan juga dapat dilakukan dengan pemanfaatan Instagram, Tiktok, dan marketplace seperti Shopee. Jika ingin mengedit konten dalam bentuk video, dapat menggunakan aplikasi CapCut,” jelas dosen Vokasi IPB ini.

Setelah itu, petani koi yang hadir pada pelatihan ini langsung dibimbing dalam praktik mengunduh dan menggunakan fitur-fitur yang terdapat pada WhatsApp Bisnis oleh 3 mahasiswa SKPM secara langsung dan personal. Latihan memanfaatkan aplikasi CapCut dalam mengedit konten dalam video bahkan juga dilakukan.

Diskusi lebih lanjut membahas terkait tidak hanya petani koi yang perlu memperkaya pemahaman dan penggunaan literasi digitalnya, namun hal ini juga perlu didukung oleh stakeholder lainnya, terutama Pemerintah Kabupaten Blitar, dalam mem-branding potensi ikan koi yang dihasilkan dari Dusun Kuwut, Desa Kemloko, ini.

Pelatihan ini dihadiri sebanyak 33 petani ikan koi, 3 dosen, dan 3 mahasiswa IPB. Pelatihan ditutup dengan makan malam dan foto bersama di Joglo Koi Park Blitar.

Penulis: Exciyona Adistika

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed