oleh

BPAN Duga Dana BOS di SMPN 1 Jatiluhur Penuh Misteri

KAPERNEWS.COM –  Penggunaan dana operasional sekolah (BOS) dibawah naungan dinas pendidikan Kabupaten Purwakarta perlu dipertanyakan dengan tegas, karena dalam penggunaan dana BOS yang semestinya transfaran, namun di SMPN 1 Jatiluhur seolah ada yang disembunyikan.

Hal tersebut diutarakan Badan Peneliti Aset Negara (BPAN) perwakilan Purwakarta yang langsung datang ke sekolah untuk mempertanyakan realisasi dana BOS.

“Dalam Permendikbud nomor 26 tahun 2017 tentang perubahan atas Permendikbud nomor 8 tahun 2017 tentang petunjuk teknis BOS Bab IX Pengawasan dan Sanksi angka A poin (5), dan angka B terkait sanksi”. Jelas Ahmad

Lebih jauh, dalam UU Keterbukaan informasi public (KIP), Ahmad menegaskan kalau penggunaan uang Negara yang bersumber dari pemerintah dan uang rakyat wajib hukumnya transparan, kalau begini berarti ada misteri apa.

“Ini merupakan salah satu kegagalan pemimpin di Purwakarta, kami (BPAN) berharap dan mendorong Bupati Purwakarta Dedy Mulyadi bina dan berbenah dulu purwakarta sebelum mencalonkan diri menjadi Gubernur”. Tegasnya

Baca juga : Dedy Mulyadi Jangan Diam, Sekdes Jatimekar Harus Disanksi

Sementara perwakilan SMPN 1 Jatiluhur enggan menyampaikan informasi terkait realisasi penggunaan dana BOS, seprti diutarakan Lusi Kamilah (kasi kurikulum) kalau yang tahu hanya kepala sekolah, namun bapaknya baru saja keluar.

Saat awak media menanyakan kepada operator terkait laporan BOS, Operator (Sela Devita) tidak bias menyampaikannya karena bukan kapasitasnya. Selain Sela, bagian kurikulum pun menyampaikan hal serupa untuk dana BOS yang tahu hanya bapak.

“Saat penerimaan siswa baru juga, kemarin saya hanya bilang tolong sediain kertas, baru ada., untuk makan juga ya beli saja kan sudah di gajih dan sertifikasi gitu”. Kata Lusy Kamilah di ruang kerjanya (18/1).

Sementara pantauan media, nampak sibuk beberapa staf dan guru yang ada, sempat memberikan nomor kontak yang menurutnya kepala sekolah, namun saat dicoba dihubungi melalui sambungan seluler, nomor tersebut belum bisa dihubungi.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada penjelasan dari kepala sekolah H. Nana Juhana. (Bakti/Asep)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed